Rabu, 01 Oktober 2014

1Oktoberku

Ibunda yang dirahmati oleh Allah, mungkin suratku ini datang untuk kesekian kalinya setelah minggu lalu aku baru menanyakan kabarmu dan ayah, juga jagoan jagoan kecilku di kampung sana.

Sebelumnya terimakasih atas limpahan doa yang Ibu berikan sampai mengalir deras disetiap pembuluh darah yang juga mengalir darahmu disana. Aku sudah 22 tahun. Iya, hari ini. Aku bahagia sekali pagi pagi Ibu menelponku mengucapkan doa singkat tapi mampu membuatku meneteskan airmata haru. Sungguh bahagia aku punya Ibu sepertimu.

Ibuku sayang,
Banyak orang yang mendoakanku hari ini. Orang orang terkasih mengucapkan keberkahan disisa usiaku. Itu menjadi kado istimewa buatku. Apalagi Ibu, Ibu memang teristimewa.

Ada satu lagi, Bu..
Ternyata malam tadi adalah malam terakhir aku bekerja ditempat itu. Tempat yang meski baru sebentar sudah mengajariku banyak hal, lingkungan yang tentram, dikelilingi oleh orang orang baik.

Maafkan aku mendadak mengabarkan. Karena ini benar benar mendadak.

Tempat kerjaku ditutup per-1Oktober. Entahlah apa masalahnya. Rumit.
Aku jadi tau rasanya di PHK. Hehe..

Baru saja tadi pagi Ibu mendoakan agar aku diberi ketabahan dalam menjalani kehidupan. Kini benar benar harus di aplikasikan. Sabar.

Sabar memang sulit, karena hadiahnya surga.
Coba kalo mudah, pasti hadiahnya cuma kipas angin.. Hihii

Surakarta-ku mengharu biru (katanya)
Ah! Sudahlah, mungkin Allah punya maksud lain. :)
Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang baik.
Siapa tau didepan ada kado indah dari Yang Maha Indah.

Bukankah Dia berjanji, bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan? Dan itu pasti.

Terimakasih 1Oktoberku, mengajariku banyak hal :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar