Minggu, 14 September 2014

Tulisan Bisa Jadi Doa ?¿

Dulu waktu kuliah ceritanya dikasih tugas buat nulis surat dengan memposisikan diri hidup beberapa tahun kedepan setelah wisuda terus ceritanya lagi nyuratin guru/dosennya dimasa lalu. Banyak yang aku tulis. Ga tau kenapa tiba-tiba muncul sebuah kota di jawa tengah. Kerja disini, dan memulai segala mimpi besar dari kota ini.

Saat nulis itu ga tau kenapa ya tiba-tiba jadi berlembar-lembar. Ngalir gitu aja.

Dan sekarang, aku ada disini. Ya. Disini. Surakarta.

Barusan aja buka file tiba-tiba nemu surat itu lagi. Dibaca, sampe mbrebes mili. Banyak sih yang beda dari surat itu dengan kenyataannya saat ini, contohnya; tahunnya jelas beda, disurat itu ditulis setelah lulus aku langsung kuliah lagi, setelahnya punya kehidupan yang sudah 'tidak sendiri' lagi, punya ini itu. Tapi itu belum terjadi saat ini, hehe... yaa pada intinya sekarang aku bisa sampai di kota ini. Dan mudah-mudahan atas izin Allah, mimpi besarku juga akan terwujud berawal dari sini.

Sungguh Tuhan membalas suratku. Apa yang aku tulis seperti menjadi doa. Benarkah? Entahlah. Bisa jadi.

Mungkin sebagian orang akan menganggap hal ini hanya kebetulan. Tapi bagi Tuhan, daun yang jatuh saja sudah tertulis disana. Iya. Disana. Di mega servernya Allah.

Dulu. Iya, dulu. Aku juga pernah menulis cerita tentang kisah cinta yang rumit, Diary Thalita judulnya, itu juga kemudian kisahnya mampir dikehidupan meski tak setragis ceritanya.

Dan kini aku sadar, kita tak hanya diminta untuk berkata yang baik-baik, tapi menulislah yang baik-baik. Karena bisa jadi itu menjadi doa untuk kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar