Sabtu, 20 September 2014

-Ibu

Kadang pendengaranku terganggu, aku banyak tak mendengar kecuali kau ucapkan dengan nada sedikit keras,, aku juga kadang pelupa. Aku kadang lebih banyak ngomel ini itu masalah kecil sekalipun. Dan kadang aku mulai sering tidak mudengan. Aku hanya minta kamu sabar menghadapiku ketika semuanya bukan 'kadang' lagi, tapi bahkan berubah menjadi 'setiap saat'. Aku kini mulai menua, Nok... seperti kamu yang bukan anak-anak lagi, ya beginilah aku, yang tidak muda lagi. Seiring bertambahnya usiamu, beranjak dewasanya dirimu, waktu itu juga berlaku padaku, ya aku juga semakin tua. Inilah aku yang tidak sekuat dulu menggendongmu. Tapi tenang Nok, bahuku masih kuat untuk sandaran beban berat yang menumpuk dikepalamu. Tanganku masih kuat untuk menepuk semangat dibahumu. Dan mataku masih kuat untuk meneteskan airmata memelas pada Rabb semesta alam untuk menjagamu, selalu. Tak bosan-bosannya untuk mendoakan yang terbaik untukmu, untuk adik-adikmu.. Jadilah kakak yang baik. -Ibu

Ah! Ibu.... you're my everything, aku tidak akan pernah mengerti seperti apa sayangmu juga khawatirmu padaku sebelum aku benar benar merasakan menjadi ibu. Seperti kau. Peluk...... {}
Kapan aku bisa mengajakmu makan diluar (lagi), mungkin mentraktirmu walau itu tak cukup sebagai ucapan terimakasih, untuk yang pertama kali dalam hidup? Ah! Bahkan kau tidak berharap apa-apa kecuali kebahagiaanku. Hanya senyumku. Thanks, Mom :*
Without you, I'm nothing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar